Arsip Blog

KISAH ASHABUL KAHFI DALAM FISIKA MODERN

Achmad Firdaus, S.Si
(Researcher of Remote Sensing and GIS)

Mereka serasa tertidur satu hari didalam gua, namun zaman ternyata telah berganti selama 309 tahun (pendapat lain menyatakan 350 tahun).
وَلَبِثُوا فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِئَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعاً
Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).” (QS 18:25)
Bagaimana bisa?
Hal ini bisa dibuktikan dengan analisis melalui fisika modern, yaitu teori relativitas Einstein.“Jika suatu benda, makhluk hidup atau apa saja yang bergerak dengan kecepatan tertentu (mendekati kecepatan cahaya), maka benda tersebut akan mengalami dilatasi waktu dan kontraksi panjang.”Dan didalam Al Quran surat Al Kahfi ayat 18 termaktub :

وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظاً وَهُمْ رُقُودٌ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ لَوِ اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَاراً وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْباً

“Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.” (QS 18:18)

…Kami balik-balikkan mereka kekanan dan kekiri…” yang berarti mereka di dalam gua bergerak (digerakkan) dengan kecepatan tertentu. Berapa kecepatan mereka, sehingga mereka dapat hidup melitasi zaman? Dari data-data yang kita dapatkan dari Al-Quran berikut analisis untuk menjawab pertanyaan tersebut, sekaligus pembuktian kebenaran Ashabul Kahfi dalam Al-Quran.
Dari Al-Quran diperoleh data bahwa waktu menurut mereka (Ashabul Kahfi yang bergerak) t0 = 1 hari. Sedangkan waktu yang sebenarnya adalah t = 309 tahun = 109386 hari (tahun qomariah 1 tahun = 354 hari).

Dan jika nilai t1 dan t0 dimasukkan kedalam rumus :

V2 = 0,99999.C2
V = 0,999999C

Dari penjabaran diatas, jika para Ashabul Kahfi bergerak (digerakkan) mendekati kecepatan cahaya, maka ini membutktikan bahwa peristiwa tersebut sangatlah masuk akal untuk terjadi.

Kemudian penjelasan lainnya.

“…Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka…”

Mengapa orang yang melihat mereka ketakutan?
Seperti penjelasan teori relativitas diatas, bahwa jika suatu benda bergerak dengan kecepatan tinggi maka selalu mengalami dilatasi waktu juga mengalamai kontraksi panjang dengan perumusan ;
Jika V mendekati kecepatan cahaya, maka nilai L1 ( panjang benda yang diamati oleh kerangka acuan yang berbeda) akan mendekati nol. Ini berarti Ashabul Kahfi sudah hampir tidak terlihat wujudnya oleh orang yang melihatnya dari luar.Namun bahwa mereka digerakkan ke kakan dan ke kiri , yang berarti mereka bergerak bolak balik, sesuai dengan teori fisika bahwa sebuah benda yang bergerak dengan arah yang berlawanan dengan arah semula, maka benda tersebut akan mengalami berhenti sesaat sebelum berbalik arah. Pada saat berhenti sesaat ini, maka panjangnnya akan kembali seperti semula. Sehingga setiap saat mereka akan berubah dari ukuran semula… mengecil… menghilang… membesar… ukuran semula. Begitu seterusnya. Dengan kecepatan yang sangat tinggi. Bisa dibayangkan bagaimana wujud mereka. Tentulah sangat mengerikan bukan?
Penjelasan berikutnya.فَضَرَبْنَا عَلَى آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَداً
“Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,” (QS 18:11)

Mengapa telinga mereka ditutup?
Sebagaimana kita semua telah mengetahui bahwa bunyi ditimbulkan dari suatu benda yang bergetar atau bergerak dan getaran benda itu menggetarkan udara. Selanjutnya udara tersebut menggetarkan selaput telinga, gendang telinga yang frekwensi getarannya sama dengan getaran frekwensi getaran benda, maka kita mendengar bunyi.

Namun apabila suatu benda bergerak diatas kecepatan bunyi, maka akan terjadi patahan gelombang (supersonic fracture) yang menimbulkan ledakan suara yang luar biasa kuatnya, bahkan mengakibatkan pecahnya kaca dan bengunan-bangunan. Misalnya pada pengemudian pesawat supersonic yang mengakibatkan suara yang meledak-ledak dan meruntuhkan bangunan dan kaca-kaca disekitarnya.

Demikian pula dengan Ashabul Kahfi. Sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa gerakannnya mendekati kecepatan cahaya sehingga juga berlaku patahan-patahan gelombang, yang akan menimbulkan ledakan suara seperti halnya pesawat supersonic. Oleh karena itu sesuai dengan ayat 11 surat Al Kahfi telinga mereka ditutup selama beberapa tahun, ternyata guna melindungi gendang telinga meraka dari ledakan-ledakan suara yang ditimbulkan dari gerakan mereka yang terlalu cepat.
Dari analisis diatas kita dapat membuktikan secara ilmiah kebenaran cerita Ashabul Kahfi yang dulu oleh orang-orang barat dianggap cerita fantasi. Karena mereka mengganggap cerita itu tidak masuk akal, dan selama ini belum terbukti orang mampu hidup tanpa makan dan minum sampai bertahun-tahun.

Dan mereka memvonis semua cerita yang tidak masuk akal tidak dapat diterima sebagi suatu kebenaran. Persepsi yang demikian itu salah, analisis diatas membuktikan bahwa sesuatu yang tadinya tidak masuk akal menjadi masuk akal. Ini membuktikan bahwa akal manusia itu terbatas, karena mungkin akal manusia belum mampu mencerna dan menganalisis hal-hal tersebut.
Wallahu a’lam bishowab…

Berapa Usia Alam Semesta Ini?

Ketika kita membuka jendela dipagi hari, sambil melepas pandangan ke alam bebas, melihat indahnya pegunungan yang berdiri kokoh di sana, melihat panorama lautan yang begitu luas dan menikmati sejuknya udara dipagi hari. Mungkin dari hari-hari yang telah kita lewati itu memaksa kita untuk berhenti sejenak untuk sekaedar berpikir tentang kekuasaan Allah yang menciptakan alam semesta ini.  Betapa hebatnya Allah telah mengatur sedemikian rupa apa yang ada di dunia ini, jauh sebelum kita terlahir menghirup udara kehidupan. Sungguh luar biasa. Masya Allah.

Mungkin ada di antara kita yang pernah berpikir dan bertanya dalam hati, berapa umur alam semesta ini? Atau bahkan ada pernah mencoba untuk sekedar iseng mengkalkulasinya. Ada suatu cara yang cukup mudah untuk menghitungnya. Apakah kita harus menggunakan teori fisika yang rumit? Atau harus menurunkan persamaan fisika sampai berkali-kali? Atau kita butuh sebuah alat canggih untuk menghitung usia alam semesta ini? Jawabannya “Tidak”. Kita hanya perlu untuk membaca ayat ayat dalam Al-Quran, yaitu kitab suci untuk seluruh ummat manusia di dunia ini dan seluruh semesta alam. Maka didapatlah jawaban bahwa umur alam semesta ini yaitu 18,26 Milyar Tahun.

Apakah dengan semudah itu kita mendapatkannya? Lalu bagaimana dengan angka 18,26 milyar itu bisa diperoleh? Mari kita telaah dari sini, berdasarkan beberapa informasi dalam Al Qur’an:

  • Keberadaan alam dunia tidak lebih dari 1 hari. Ini termuat dalam QS. Thaha ayat 104.“Kami lebih mengetahui apa yang akan mereka katakan, ketika orang yang paling lurus jalannya mengatakan, ‘Kami tinggal (di dunia) tidak lebih dari sehari saja”
  • Sehari langit sama artinya dengan 1.000 tahun perhitungan manusia. dijelaskan dalam QS. Al Hajj ayat 47. “Dan mereka meminta kepadamu (Muhammad) agar adzab itu disegerakan, padahal Allah tidak akan menyalahi janji-Nya. dan sesungguhnya di sisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.”
  • Sehari kadarnya 50.000 tahun yang termuat dalam QS.Ma’arij ayat 4. “Para malaikat dan Jibril naik, (menghadap) kepada Tuhan, dalam sehari setara dengan lima puluh ribu tahun.”

Bila 1 tahun hitungan manusia adalah 365,2422 hari, maka sehari langit diperoleh :

365,2422 x 50.000 x 1.000 x 1 diperoleh 18,26 milyar tahun.

Ini juga pernah dipaparkan dalam sebuah buku yang berjudul The Grand Unifying Theory of Everything. Pengarangnya menyatakan kalau umur alam semesta itu 17—20 milyar tahun. Sementara, Profesor Jean Claude Batelere mengatakan kalau umur semesta itu kisarannya ada di 18 milyar tahun. Dan teori NASA yang mengeluarkan data umur semesta itu ada di kisaran 12—18 milyar tahun.

Kita tahu selama ini Para ilmuwan dengan segala peralatan canggihnya dan ilmu ’tingginya’ berusaha menguak berapa umur semesta, ternyata sebenarnya di dalam Al Qur’an sudah tertera dengan begitu jelasnya tentang misteri itu.

Artinya tidak ada yang sulit dimata Allah selama manusia mau berpikir, Sains dan Teknologi, semua bisa dikaji dan dijawab Al Qur’an dengan mudah, itulah sebabnya Al Qur’an ini disebut sebagai kitab yang Universal, petunjuk bagi manusia dan penerang atas kegelepan, pemberi obat bagi yang sakit, pemberi ketentraman jiwa yang tidak pernah damai, kitab suci yang tidak ada keraguan di dalamnya, tidak pernah ada kadaluarsa dalam judul, bahasan, selalu elastis tiap sendi kehidupan manusia, bisa diterima dalam tiap kondisi bangsa yang berbeda tingkat umur yang berbeda, suku yang berbeda, negara yang berbeda. Intinya, Al Qur’an selalu sesuai dengan kondisi zaman sampai hari kiamat, siapapun, kapanpun dan dimanapun kita berada.
Wallahu a’lam bish shawaab..