Arsip Blog

Semua Terjadi Karena Suatu Alasan

Sebuah Kisah Nyata Dari Frank Slazak

“Ketika kehidupan mengatakan TIDAK pada apa yang kita inginkan, Yakinlah bahwa Allah akan selalu berkata YA terhadap apa yang kita butuhkan”

Ini adalah bagian kecil dari kisah hidup seorang bernama Frank Slazak. Ia seorang guru yang punya impian bisa jadi astronot dan terbang ke luar angkasa. Namun, pada saat yang sama, ia juga sadar bahwa dirinya hanyalah seorang guru biasa. Bukan pilot, dan bahkan tak memiliki gelar. Akan tetapi itu tak menyurutkan harapannya akan impiannya untuk mengawang di luar angkasa. Maka, ketika Gedung Putih mengumumkan sedang mencari warga biasa yang akan diikut-sertakan dalam penerbangan 51-L pesawat ulang alik Challenger, Frank pun ikut melamar. Dan setelah itu, ia rajin berdoa – memohon agar dirinya diberi kesempatan meraih impiannya. Tuhan menjawab doanya dengan sebuah surat berlogo NASA yang datang kepadanya, yang memberitahukan bahwa dirinya diminta mengikuti seleksi.

Jalan menuju impian telah dibentangkan. Frank amat bersyukur dan bahkan makin giat berdoa. Dari 30 ribu pelamar, ia terpilih masuk ke dalam kelompok 10 ribu pelamar yang lolos saringan, dan terus lolos dari saringan-saringan hingga akhirnya masuk ke dalam kelompok 100 orang yang lulus seleksi akhir. Maka, berbagai simulator mulai dimasukinya. Uji klaustrofobi, latihan ketangkasan, percobaan mabuk udara, dan serangkaian tes lainnya harus diikutinya.

Doa Frank semakin tegas, “Tuhan, jadikanlah aku yang akan terpilih.” Dan Tuhan menjawab doanya dengan pengumuman NASA yang menyatakan bahwa yang terpilih untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang alik Challenger adalah Christina McAuliffe. Maka impian Frank Slazak bagaikan gelas kristal dibanting ke batu. Hancur berkeping. Ia merasa telah dikalahkan dengan begitu telak, sehingga merasa dirinya dan hatinya hancur lebur. Ia terhempas dalam depresi. Kepercayaan dirinya karam, dan amarah selalu membara di hati dan pikirannya.

Doanya pun kini telah berganti menjadi ungkapan kekecewaan, “Tuhan, mengapa bukan aku yang Kau biarkan terpilih itu? Mengapa Engkau berlaku tidak adil kepadaku? Mengapa Engkau begitu tega menyakiti hatiku?” Frank menangis di pangkuan ayahnya. Ia merasa remuk-redam. Sangat sedih dan amat kecewa. Dengan bijaksana, ayahnya menghiburnya, seraya memeluknya, “Anakku… semua terjadi karena satu alasan….”

Dan alasan itu terwujud pada Selasa, 28 Januari 1986. Saat itu, Frank dan teman-temannya berkumpul untuk menyaksikan peluncuran pesawat ruang angkasa Challenger. Saat pesawat melewati landasan pacu, Frank mengeluh dalam doanya, “Tuhan… padahal aku bersedia melakukan apa saja agar bisa berada di dalam pesawat itu. Tapi mengapa bukan aku yang terpilih untuk berada di sana sekarang ini?”

Tujuh puluh detik kemudian, Tuhan menjawab doanya dengan dentuman hebat di angkasa. Api terlontar ke segala penjuru. Seluruh mata yang menyaksikan peristiwa itu seketika terbelalak dengan hati tercekat. Pesawat ulang alik Challenger meledak dan menewaskan semua antariksawan yang ada di dalamnya. Frank terkesima dengan hati dan jantung tergugu. Maka terhapuslah keraguannya pada kuasa Tuhan.

“Ya Tuhan…!” Diaa merasa amat berdosa dan menyesal. Ia juga teringat pada perkataan ayahnya. “Anakku… semua terjadi karena satu alasan….” Dan sadarlah Frank Slazak, bahwa Tuhan telah mencegahnya terpilih dalam penerbangan itu – walaupun ia sangat menginginkannya, karena Dia memiliki alasan lain atas kehadirannya di muka bumi. Karena Tuhan telah memilih Frank untuk misi yang lain….

Kawan, Mungkin kita bisa mengambil hikmah dari kisah nyata tersebut, bahwa Allah mengabulkan doa kita dengan 3 cara:

  • Apabila Allah mengatakan YA, Maka kita akan mendapatkan apa yang kita minta.
  • Apabila Allah mengatakan TIDAK, Maka mungkin kita akan mendapatkan yang lain yang lebih sesuai untuk kita.
  • Apabila Allah mengatakan TUNGGU, Maka mungkin kita akan mendapatkan yang terbaik sesuai dengan kehendakNYA.

Sebagaimana yang Allah sebutkan dalam salah satu ayat Al Quran : ” Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al Baqarah: 216).

Itulah Allah, Al Muqtadir, Dzat Yang Maha Menentukan. Seorang hamba tidak berkuasa menentukan apa yang diinginkannya kecuali dengan izin-Nya. Manusia berkeinginan, berencana, berikhtiar. Perkara “hasil” sepenuhnya mutlak di tangan Allah. Kita dituntut untuk berusaha mewujudkan keinginan dalam batas-batas yang dibenarkan. Tetapi pada saat yang sama, kita juga dituntut untuk bertawakal dan berserah diri kepada-Nya.

Maka, ketika kita gagal meraih keinginan, kita tidak boleh putus asa, berburuk sangka dan menafikan semua karunia-Nya. Karena kita hanya dituntut untuk melaksanakan kewajiban, dan selanjutnya hanya menanti hasilnya, sebagaimana kehendak dan ketetapan Allah yang telah tertulis dalam kitab Lauh Mahfudz.  Wallahu a’lam bish Shawaab

Semoga Bermanfaat…

LIFE IS STRUGGLE (Hidup Adalah Perjuangan)

Hidup adalah perjuangan begitulah kata Chairil Anwar dalam sajaknya. Dimana perjuangan itu membutuhkan komitmen dan kerja keras dalam menjalaninya. Tanpa keduanya dapat dikatakan bahwa seseorang tidak memiliki perjuangan atas hidupnya. Namun berbeda halnya dengan yang diri ini rasakan bahwa perjuangan sebenarnya adalah penderitaan. Karen auntuk mendapatkan perjuangan dan hasil harus dibayar dengan penderitaan.

Tak lain bahwa hidup didunia ini hanyalah penderitaan belaka. Semua yang hidup untuk kesenangan hanyalah orang-orang bodoh yang tidak bisa menikmati hidup yang sesungguhnya. Hiduplah untuk menderita, namun janganlah menderita untuk hidup. Segalanya telah berubah dari waktu demi waktu tak ada yang abadi di dunia ini. Hanya panggung drama yang berisikan pemeran-pemeran bohongan yang bermain demi uang.

Relakah mereka yang hidupnya habis untuk kesenangan dunia?, pastikan mereka mengetahui kesalahannya agar mereka dapat bertaubat di jalan Allah. Aku tidak akan mengajak mereka yang bersalah karena aku bukan seorang luar biasa. Namun hanya orang-orang yang aku cintai dan sayangi, aku tidak bisa melarang dan memaksa kehendak untuk meningalkan kesenangan kosong dunia. Dengan mengajak orang tercinta dalam kehidupan yang sesungguhnya akan mengurangi jumlah kebodohan umat manusia didunia.

Tiada hari tanpa perubahan
Setiap hari adalah perbaikan
Setiap waktu adalah penyempurnaan

-Achmad Firdaus-